Sunday, August 19, 2012

PONDOK PESANTREN MALANG,KIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH RAKSASA

Pesantren Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa
Para kiai dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Bihaaru Bahri'asali Fadlaairil Rahmah, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merayakan HUT ke-67 Kemerdekaan RI, Jumat (17/8/2011), dengan cara istimewa. Dalam upacara bendera yang juga diikuti warga sekitar ponpes, mereka mengibarkan bendera Merah Putih berukuran raksasa, yakni 30x20 meter.Pengibaran bendera tersebut bertujuan menanamkan kecintaan dan menebarkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Pengibaran bendera dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Proses pengibarannya terlihat cukup lama, membutuhkan waktu 30 menit lebih. Tepat pada pukul 10.15 WIB, bendera baru terlihat berkibar secara sempurna.

Saat melihat bendera berkibar sempurna, ratusan peserta upacara langsung tampak bahagia dan bersyukur sembari membaca kalimat "Alhamdulillah".
Pengibaran bendera itu diselenggarakan setiap tahun, pada HUT Kemerdekaan RI. Tahun ini merupakan yang ketujuh. Dan ukuran benderanya pun sama. "Setiap tahunnya, bendera selalu diganti yang baru. Bendera yang sudah dipakai, dilelang," kata Ketua Panitia penyelenggara pengibaran bendera, Kisyanto, ditemui Kompas.com, usai pengibaran bendera, Jumat (17/8/2012).

Menurut Kisyanto, semua peralatan dan proses pelaksanaan pengibaran bendera dilandasi atau berdasarkan hasil istikarah (salat meminta petunjuk) yang dilakukan oleh almarhum Hadratus Syeich Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdloluddin Sholeh Al Mahfud Rahmat Alam atau akrab disebut Romo Kiai Ahmad (pengasuh Ponpes Salafiyah Bihaaru Bahri'asali Fadlaairil Rahmah).

"Mulai dari besarnya tiang, lebar dan panjang bendera, serta yang mengkibarkan bendera, semuanya ditentukan oleh hasil istikarah. Misalnya, yang mengibarkan berjumlah 99 orang. Waktu dikibarkan dan berapa lama harus diturunkan juga hasil istikarah," katanya.
Bendera raksasa itu akan dikibarkan selama tujuh hari. "Karena pondok (pesantren) ini, mengibarkan bendera beberapa kali dalam setahu. Yakni pada HUT RI, Bulan Ramadhan, tasyakuran ponpes, serta menjelang Hari Raya Idul Fitri," ucap Kisyanto.
Tujuan dari pengibaran bendera berukuran 30x20 itu untuk menanamkan rasa cinta pada diri para santri, ustaz dan para warga di sekitar pondok terhadap sesama manusia.

"Sesuai dengan wasiat Romo Kiai Ahmad, pengasuh pondok ini, pertama kali yang harus ditanam dalam diri manusia adalah cinta terhadap sesama. Kalau sudah cinta pada sesama, makan katanya tidak akan melupakan negaranya. Hukum yang ditetapkan oleh negara, akan selalu ditaati," paparnya.

"Manusia yang mengedepankan cinta pada sesama, akan dicintai oleh Allah. Kalau manusia sudah dicintai Allah, maka tujuan hidup sudah bisa dicapainya," katanya.
Dengan penggibaran bendera tersebut harap Kisyanto, rakyat Indonesia, bisa terus menanakan cintanya pada sesama, negara dan terus berupaya untukdicinta tuahnya. "Penyakit terbesar kita adalah dalam diri kita yakni membenci pada sesama. Kalau penyakit ini diganti dengan cinta, begitu agung dan Allah akan sangat mencintai mahluknya," katanya.

No comments:

Post a Comment